Langsung ke konten utama

Ciri Khusus Gazebo

 Ciri Khusus Gazebo





Meskipun kecil, namun bagunan gazebo memiliki ciri bentuk yang khas. Elemen konstruksinya pun bermacam-macam, mulai atap hingga ke tangga. Atap Gazebo berfungsi sebagai penaung ruang dari air hujan dan sinar matahari.

Terdapat berbagai jenis atap. Ada jenis atap joglo, limas, rangka, dan datar. Masing-masing memiliki sistem rangka yang monolit. Rangka menahan beban penutup atap, pergerakkan angin, dan air hujan. Bahan penutup atap terdiri atas rumbia, genteng tanah liat, alang-alang, cor beton, dan metal. Bahan metal dimungkinkan jika konsep gazebo atau jineng menggunakan desain modern.

Elemen selanjutnya adalah tiang. Terdapat tiga jenis tiang konstruksi. Antara lain adalah balok kayu (damar laut, besi, dan ulin), batang pohon kelapa, baja, cor beton, dan bambu.Bambu juga sering digunakan, namun perlu mendapat treatment khusus lantaran sifat rongga dalam batang bambu. Ukuran tiang perlu disesuaikan dengan beban atap yang ditanggung. Tinggi tiang berkisar 2m-3m dihitung dari plafon teratas hingga permukaan tanah dan gazebo juga membutuhkan cor  namun cor beton jarang digunakan sebagai pagar gazebo dan jineng lantaran berkesan berat. Tinggi langkan berkisar 40cm-70cm. Pagar itu ditempel ke tiang. Penempelan menggunakan sekrup, dinabolt, atau tali ijuk.

Lantai gazebo memiliki kegunaan sebagai alas ruang untuk beraktivitas. Lantai memiliki dua bentuk. Pertama yang datar dengan permukaan tanah. Material pelapisnya dapat menggunakan keramik, plester semen, dan batu alam.

Bentuk lantai kedua adalah panggung yang lebih tinggi 30cm-50cm dari permukaan tanah. Bahan lantai terbuat dari papan, bilah bambu, dan cor beton. Karakter lantai harus kuat menahan beban dan gesekan orang, furnitur, juga aksesori.

Elemen tangga gazebo menjadi penghubung luar ruang dengan luar dalam gazebo dan jineng. Materialnya terbuat dari susunan bata yang diplester semen. Setelah itu dilapis lagi dengan batu alam (batu candi, palimanan, dan andesit).

Tangga, tentu saja, digunakan untuk gazebo yang berlantai panggung. Fungsinya menjadi jalan transisi sekaligus pijakan menuju gazebo. Tumpuannya adalah dudukan semen di atas permukaan tanah.

Untuk jineng, bentuk tangga mirip yang ada di dalam rumah. Tepatnya, yang menghubungkan lantai dasar dengan lantai atas. Bahan tangga dapat menyesuaikan desain jineng. Ada yang berbahan kayu, bambu, besi, dan kombinasi.

Lebar tangga 65cm-90cm, tinggi pijakan 18cm, dan lebar pijakan 30cm. Tangga bertumpu pada balok yang mengikat lantai atas dan bertumpu pada dudukan berpermukaan semen di atas permukaan tanah.

Jembatan pada gazebo bisa digunakan ketika gazebo atau jineng menggunakan elemen kolam di bagian bawah atau taman. Jembatan berperan sebagai jalan penghubung di atas kolam, jembatan memiliki lebar 65cm-90cm. Lebar ini untuk membuat orang leluasa bergerak. Konstruksi jembatan bertumpu pada tiang praktis yang ditanam dalam tanah.

Bahan jembatan dan pagar terbuat dari cor beton, kayu, dan kombinasi. Pagar terbuat dari bahan yang senada dengan jembatan, namun dimensi dan skala yang lebih tipis.

Langkan berfungsi sebagai pelengkap gazebo. Perannya mirip pagar di rumah. Elemen ini memisahkan ruang antara gazebo dan halaman. Material yang digunakan, antara lain kayu, besi, bambu, dan kombinasi. Pagar perlu ringan sehingga tidak membebani struktur dan membuat tampilan menjadi terlihat berat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Tentang Saung

Sejarah Unik Tentang Gazebo

Cara Membuat Saung Bambu